MAKANAN KHAS BALI
1. Nasi Ayam Kedewatan Bali
Makanan khas Bali yang pertama adalah nasi ayam kedawetan. Salah satu tujuan wisata bagi para turis lokal maupun mancanegara bila ke Bali adalah Ubud yang memiliki keindahan alam pesawahan dan tentunya kulinernya.
Salah satunya adalah nasi ayam kedewatan yang dijual oleh salah satu rumah makan di wilayah Gianyar dengan nama “Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku”.
Letaknya ada di Jl. Raya Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali dengan ciri khas rumah makannya adalah beraksitektur asli Bali.
Dari alamat tempat menjualnya, pasti sudah tahu nama kedewatan yang ada pada kuliner tersebut didapat dari alamat tempat penjualannya.
Nasi khas Ubud ini hampir mirip dengan nasi campur yang beredar di seluruh Nusantara misalnya makanan khas sunda yang terkenal dengan nasi timbel, bedanya lauk-lauk yang ada di sana adalah daging ayam, kacang goreng, jeroan, sate, telur rebus, dan kacang panjang.
Mengingat masyarakat yang mencintai rasa pedas, disediakan pula sambal matah yang dibuat dari irisan cabai kecil-kecil yang ditambah dengan bawang dan garam.
Sebagai salah satu kuliner lezat, tak jarang pula para wisatawan asing datang ke sana untuk menikmati satu porsi nasi ayam kedewatan untuk sarapan ataupun makan siang.
Apalagi satu piringnya cuma dihargai 10 ribu rupiah saja, sehingga sangat terjangkau bagi warga lokal maupun orang asing untuk menikmati makanan khas Bali yang satu ini.
Tempat : Warung Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku
Alamat : Jl. Raya Kedewatan No.18, Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571Harga : 10.000 an
2. Sate Lilit Bali
Kuliner yang paling identik dengan Bali adalah sate lilit yang terkenal dengan makanan khas Bali dari cara pembuatannya. Berbeda dengan jenis sate lain, sate lilit memang dibuat dengan cara melilitkan adonan daging kedalam tusuk.
Sedangkan kebanyakan olahan sate menusuk satu persatu daging yang telah dipotong kecil-kecil sebelum akhirnya dipanggang.
Selain berbeda dari segi menaruh daging, juga berbeda dari segi ada tidaknya bumbu kacang yang telah melekat pada olahan sate. Pada sate lilit, kamu tidak akan menjumpai penggunaan bumbu kacang, karena bumbu-bumbu sate telah dicampur dengan daging sebelum dibakar.
Biasanya untuk membuat sate lilit, bahan yang digunakan adalah daging ikan tuna, namun ada juga yang memakai daging ayam. Membuatnya hanya perlu menghaluskan daging dengan cara menggilingnya kemudian memberikan bumbu dari bawang merah, serai, daun jeruk, dan bawang putih.
Selanjutnya adonan yang telah merata akan dililitkan ke tusuk sate sebelum nantinya dibakar sampai matang. Rasa pedas manis dengan aroma serai akan langsung muncul saat menikmati makanan khas Bali yang ada hampir di seluruh Bali ini.
Tempat : Warung Nasi Ayam Ibu Oki
Alamat : Jl. Siligita Jl. Raya Nusa Dua Selatan No.27, Benoa, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali 80361
Harga : 15.000 an
3. Rujak Buleleng Bali
Makanan khas Bali yang ketiga adalah rujak buleleng. Kuliner paling tepat untuk menimati teriknya matahari Bali saat siang hari adalah rujak buleleng yang memiliki rasa segar nan pedas. Berbagai buah-buahan akan dipotong dalam satu wadah kemudian nantinya akan dilumuri bumbu rujak di atasnya secara merata, itulah rujak buleleng.
Sekilas memang mirip dengan rujak-rujak lain di Indonesia, namun karena bumbu atau sambalnya yang dicampur dengan buah membuatnya berbeda. Kita tahu sendiri bahwa rujak normal yang kerap dipasarkan akan memisahkan bumbu dengan buah yang nantinya dimakan dengan cara mencocol buah dengan bumbu tadi.
Makanan khas Bali ini memang menjadi idola saat menikmati keindahan wisata di bali. Rujak Buleleng bali Walaupun ada pula yang mencampur buah dengan bumbu, tapi kebanyakan di pisahkan, dan perbedaan lain adalah bahan pembuatan bumbunya.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bumbunya adalah gula aren buleleng, cuka, terasi, garam, cabai rawit, dan yang berbeda adalah adanya pisang batu.
Tujuan dari penambahan jenis pisang tersebut adalah untuk memberi rasa sepat setelah kesemua bumbu bersatu dengan cara diuleg. Sedangkan untuk buah-buahan pembuatan rujak dari Buleleng ini sama dengan kebanyakan, yakni ada mangga, kedondong, nanas, bengkoang, ubi merah, pepaya, dan timun yang diiris tipis-tipis.
Saat mencicipinya kamu akan langsung merasa pedas dari bumbunya dan buah-buah muda tadi akan memberi rasa segar di mulut, sehingga terasa begitu nikmat.
4. Ikan Asap Sambal Matah Bali
Pulau dengan nama Pulau Serangan mungkin belum terlalu terkenal, namun olahan khasnya bernama ikan asap sambal matah adalah salah satu makanan terbaik.
Di buat dari ikan hasil tangkapan orang-orang pulau yang masih segar seperti tongkol, tuna dan kerapu yang diasapi dengan rasa pedas, itulah ikan asapnya Pulau Serangan.
Keunikan dari makanan khas Bali yang halal ini adalah penggunaan sabut kelapa yang dipakai untuk mengasapinya sehingga menimbulkan aroma sabut yang khas.
Selain menimbulkan aroma, pemasakan dengan sabut pulalah yang membuat teksturnya empuk dan bumbunya merasuk ke dalam karena dimasak lebih lama.
Untuk membuatnya memang cukup memerlukan waktu, karena saat memasaknya, perlu membolak-balik ikan beberapa kali sambil mengolesi bumbu pada ikan tersebut.
Apalagi saat proses membalik ikan tersebut, perlu waktu 5 sampai 8 menit dan setiap pembalikan juga harus mengganti sabut kelapa.
Untuk membumbui ikannya, perlu bumbu halus dari cabai, kunyit, bawang putih, dan bawang merah. Setelah dirasa matang, ikan asap tersebut akan disajikan bersama dengan nasi dan ditemani dengan sambal matah rasa pedas.
Pembuatan sambal matah yang membuat rasanya benar-benar pedas dibuat dengan cabai rawit, bawang, dan serai hasil rajangan yang dicampur petis dan garam.
Tempat : Ikan Asap Al Serangn Bumbu Matah
Alamat : Gg. Buana Asih, Padangsambian, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali
Harga : 15.000an
5. Bulung Kuah Pindang Bali
Sebagai daerah dengan wilayah laut yang cukup luas, membuat Bali menjadi penghasil rumput laut dengan hasil sangat melimpah, sehingga di sana terdapat makanan khas Bali bernama bulung kuah pindang.
Pembuatannya memerlukan rumput laut dengan jenis Kappaphycus alvarezii yang memiliki ciri-ciri warna yang hijau namun agak gelap dan sedikit kemerahan.
Uniknya, bulung kuah pindang memiliki dua warna setelah dimasak, yakni hijau yang didapat dari perendaman dengan air kapur dan akan bewarna putih bila rumput laut melewati proses penjemuran.
Rumput laut tersebut nantinya akan direbus dan diberi kuah pindang dan diberi taburan bumbu khas yang membuat rasanya pedas gurih.
Untuk menikmatinya cukup dengan memakannya bersama nasi yang masih hangat atau bisa dimakan dengan rujak buleleng.
Untuk membuat kuahnya, maka yang diperlukan adalah ikan segar seperti tongkol atau tuna yang direbus bersama daun salam, garam, dan serai.
Kaldu ini nantinya akan disiramkan bersama rumput laut rebus dan pada proses akhirnya diberi juga bumbu garam, perasan jeruk limau, dan kelapa parut.
Selain itu, masih ada tambahan berupa bumbu halus dari jahe, terasi bakar, cabai rawit, dan garam pada wadah berisi bulung kuah pindang tersebut. Ada juga yang memberi taburan kacang tolo, kedelai, dan kacang tanah yang digoreng kering.
Untuk mendapatkannya sangatlah mudah, karena di Denpasar ada banyak warung dan rumah makan yang menyediakannya makanan khas Bali yang satu ini.
Tempat : Warung Rujak Glogor
Alamat : Jl. Bukit Tunggal No.27, Pemecutan, Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali
Harga : 10.000 an
terimakasih informasinya sangat membantu
ReplyDeleteWaw ismejing
ReplyDeleteTerimakasih infonya
ReplyDeleteWaw jdi mw
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteEnak nihππ
ReplyDeletemantapp
ReplyDeletemantapp
ReplyDeleteππ
ReplyDeleteMantuπ
ReplyDeleteAh mantapp
ReplyDeleteDi suruh komen sama Irgi kalo g komen katanya ga di kasih permen
ReplyDeleteEmmm
Deleteππππ
ReplyDelete